Tuesday, July 28, 2009

sepanjang hari untuk (lagi-lagi) sebuah rindu

"kamu, seperti hantu. terus menghantuiku..." (Dewa - Kosong)

saya memandang berkeliling mencermati setiap hal di sekeliling saya yang mampu menghangatkan saya dari menggigilnya hati karena deraan rindu yang meracau mencemaskan hati. saya sedang sangat rindu.

hati saya sedang begitu dingin dan saya tau bahwa setiap kali saya merasa dingin, tenggelam dalam pelukanmu adalah cara agar hati saya kembali hangat. saya sedang merasa begitu lelah dan saya tau bahwa setiap kali saya merasa lelah, bersandar di sampingmu adalah cara agar raga saya kembali bergairah. saya sedang merasa begitu galau dan saya tau bahwa setiap kali saya merasa galau, mendengar racau celotehmu adalah cara agar kegalauan saya tertepis hilang begitu saja.

saya rindu melihat sang penyejuk jiwa, sang pemeluk hati, dan sang pendamping raga. saya sedang rindu kepada pemilik tulisan tangan yang tipis dan kurus yang tangannya sering saya gambari ketika saya sedang ingin menggambar. saya suka menggambar dan kanvas terbaik saya adalah tangannya. di tangan yang selalu menggenggam saya itu, saya bisa menggambarkan segala hal yang saya inginkan dan dia akan selalu dengan rela mengizinkan saya mencoret-coret tangannya.

saya sedang begitu rindu pada sang pelengkap hidup hingga membuat keirian saya terhadap berbagai hal membuncah di dalam dada. saya iri pada sebuah novel Harry Potter and The Deathly Hallows yang terus dibacanya berhari-hari ini hingga saya merasa siang saya lebih sepi tanpa pesan atau telefon darinya. saya iri pada segelas teh hangat yang selalu menyegarkan dirinya setiap hari karena saya tahu persis teh hangat adalah minuman kesukaannya. saya iri pada bantal dan guling yang menyisakan aroma khas dirinya sepanjang malam dalam lelap tidurnya. saya iri pada jam tangan yang melingkar di tangannya kemanapun dia pergi. saya iri pada semua hal yang melekat dan berada di sekelilingnya karena hal itu menyadarkan saya bahwa mungkin waktu yang saya habiskan dengannya tidak akan pernah cukup karena seperti katanya, "kita adalah manusia dan manusia tidak pernah puas". saya tidak akan pernah puas akan waktu karena sebanyak apapun waktu akan tetap terasa kurang untuk saya habiskan dengannya.

selalu rindu kamu dan malam ini sang rindu terasa begitu menderu.
membunuh empat hari rindu (lagi dan akan selalu rindu) untuk tenggelam dalam pelukanmu, my baby d.