Thursday, November 27, 2008

tania is dhidha is tania

Casanova says: "Real love is feeling like being a part of that person's life almost isn't enough. It's more like a feeling that you would live in the same skin with them if you could, and share every thought, heartbeat, and emotion as one."


Isn't that romantic? Yes, it is -for me-. terutama buat yang lagi jatuh cinta atau lagi merasakan cinta yang luar biasaaaa (baca: kasmaran), ya memang quotes itu dalem banget. For me personally, yes i can feel the way of it. Ketika kita benar-benar sangat mencintai seseorang, seolah menjadi bagian dari dirinya saja tidak cukup. Seolah-olah dirinya adalah dirimu, dan saya sangat menyadari bahwa saya merasa seperti itu.


Well, some people may say "heyy, how come? how if he leaves you? don't give all of your heart to him!" ya it is not wrong. Karena setiap orang memiliki hak untuk berpendapat dan memutuskan jalan serta caranya berperilaku. Tapi buat saya, it is my way. we all have our own way and this is my way and that is your way, as long as you dont disturb me, i will not lack any authorities on you.


Sebenarnya konsep "cara mencintai pasangan dan the way of expressing love" setiap pasangan itu bersifat pribadi. Kalau ada beberapa orang yang lebih suka show off, sembunyi-sembunyi, atau bahkan "kita pacarannya kaya temenan aja", maka saya lebih menyukai expressing my love as long as I can, not only to show him that I love him but I want the rest of the world understand that I do love him. Well, ya inilah cara saya dan cara setiap orang dalam mengungkapkan perasaan kasih masing-masing dan semuanya tidak ada yang salah, karena kasih tidak berada dalam batas benar dan salah.


Beberapa orang bilang, rasa cinta yang terlalu besar akan mengakibatkan sebuah ketergantungan antara masing-masing, namun hal itu justru indikasi yang baik menurut saya karena ketika masing-masing saling tergantung maka sesungguhnya keduanya telah menemukan "siapa yang mereka cari" dan merasa saling dihargai, why? karena keduanya akan merasakan perasaan butuh dan dibutuhkan sehingga mampu memaknai kasih dan hidup dengan lebih berharga. Pada dasarnya, bagi saya esensi terakhir inilah, perasaan butuh dan dibutuhkan, kasih dan dikasihi yang menjadi makna dari kasih dan hidup yang jauh lebih berharaga, bukan sebuah dependensi atau sekedar ketergantungan saja.


Bagi saya, mencintai memang tidak cukup hanya dengan menjadi bagian dari hidupnya tapi menjadi dirinya. Mampu merasakan apa yang dia rasakan sehingga tidak hanya sekedar simpati, namun empati. Perasaan batin yang mendalam sehingga tidak hanya saling menghargai tapi saling memahami. Seperti kata Dee: "cinta bukanlah dependensi melainkan sebuah keutuhan yang dibagi." Begitu pula yang saya jalani saat ini, terus belajar mencintai dengan semakin tulus setiap harinya. Tidak hanya menjadi diri saya yang mencintai dia, tetapi saya yang menjadi dirinya.



*untuk my baby d, "to the world you may be one person, but to one person you may be the world and you're my world, my baby d."


*untuk "my girls", "we are good, but we are not an angel. We do sin, but we aren't the devil. We are pretty, but not beautiful. We have friends, but we are not the peacemaker. We all are just small girls, in a big world trying to find someone to love. And love is like a mountain, hard to climb, but once you get the top, the view is beautiful." xoxo bebeb :)

2 comments:

Damar Wijayanti said...

"we are prety but not beatifull"??
tapi osy bilang ke aku "beauty is you" hohohohoho ;p

juy_juy said...

just smile... ngliatin gigi n bibir ala temon. tar aq bc d kosan... maklum skr msh d warnet...