Saturday, September 19, 2009

Apun

Terhitung ini adalah Idul Fitri pertama saya tanpa kehadiran kakek saya yang meninggal bulan Juni lalu. Saya memanggil kakek saya dengan panggilan "Apun", nama yang katanya saya ciptakan waktu saya balita dulu ketika memanggil kakek. Saya sendiri tidak tau apa artinya kata "Apun" tapi dugaan saya mungkin saya cedal kala itu dan kata "Opung" menjadi kata "Apun", entahlah saya juga kurang tau pasti.

Ketiadaan Apun di tengah-tengah kami lagi memberikan ambience yang berbeda khususnya pada moment Idul Fitri kali ini. Dimulai dari tidak adanya kakek yang saya sungkemi setelah sholat Idul Fitri hingga sesak yang menggelayut saat saya mengemas kue-kue Lebaran kesukaan saya dan Apun. Apun suka sekali kastengel sama seperti saya. Setiap Lebaran tiba saya selalu menyiapkan masing-masing satu toples khusus kastengel untuk saya sendiri dan untuk Apun. Begitu pula ketika kemarin sore saya dan adik saya membeli beberapa barang di salah satu supermarket sesak itu kembali bergelayut saat saya melewati deretan rak makanan-makanan instan siap saji. Dulu Apun sering minta dibelikan bubur-bubur instan siap saji banyak sekali.

Hal lain yang "baru" dalam Idul Fitri kali ini dan cukup terasa bagi kami semua adalah berpindahnya acara kumpul-kumpul yang biasanya selalu diadakan di rumah Apun kini diadakan di rumah saya. Nenek saya akan tinggal di sini dan tentunya saudara-saudara saya yang lain juga akan datang ke rumah saya. Satu hal yang cukup menggembirakan adalah sebagian besar saudara-saudara saya yang tidak tinggal di Pulau Jawa akan pulang kali ini.

Satu hal yang masih melekat jelas di benak saya dan mungkin tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup (kecuali disebabkan amnesia dsb) adalah ketika saya masih kecil sekali (mungkin usia TK atau SD) keluarga besar kami berkumpul semua di rumah Apun dan kami membuat berbagai hidangan Idul Fitri bersama. Nenek dan para mama membuat kue, sementara Apun, saya, dan beberapa sepupu saya membuat es krim dari es batu dan garam yang tidak pernah bisa saya hafal tata cara pembuatannya. Bagi saya, moment itu adalah satu halaman dari berlembar-lembar halaman waktu yang saya habiskan dengan Apun dan keluarga besar saya.

Rest in peace, Apun. We love you so much and missing you a lot. See you there in heaven, I love you.

No comments: