Thursday, September 17, 2009

Tokoh Heroik Sepanjang Masa

Saat kecil dulu saya senang sekali menonton televisi khususnya program-program yang menampilkan tokoh-tokoh superhero yang punya "kekuatan super" atau tokoh-tokoh baik hati. Saya ingat beberapa program favorit saya kala itu antara lain Sailor Moon, Card-captor Sakura, Wedding Peach, Power Ranger, hingga Siluman Ular Putih. Saya terpesona akan tokoh-tokoh heroik yang baik hati dan punya kekuatan super human untuk menolong orang lain.

Di antara seluruh program tersebut yang paling berkesan bagi saya adalah Sailor Moon, Power Ranger, dan Siluman Ular Putih. Masih lekat di benak masa kecil saya dulu saya begitu senang bermain "Sailor Moon-Sailor Moonan" dan "Power Ranger-Power Rangeran" bersama saudara sepupu saya. Ketika bermain Sailor Moon saya biasanya selalu kebagian jadi Sailor Venus, tokoh yang girly dan lovely (soalnya dari Planet Venus, planet cinta) berkostum oranye. Entah kenapa saya suka tokoh ini, saya suka menjadi Sailor Venus yang rambutnya kuning panjang sekali dan berpita oranye. Saya bahkan pernah menjahitkan sebuah baju yang berpotongan persis dengan kostum Sailor ini. Dulu setiap kali bermain saya selalu menjadi Sailor Venus dan sepupu saya kalau tidak menjadi Sailor Mars ya Sailor Merkuri. Biasanya kami main dengan imajinasi, berpura-pura ada musuh bohongan yang diserang dengan berbagai kekuatan ala planet-planet Galaksi Bimasakti.

Lain lagi cerita ketika saya bermain "Power Ranger-Power Rangeran". Karena anggota perempuan Power Ranger hanya dua yaitu Ranger Pink dan Ranger Kuning tentunya hanya posisi itu yang dimainkan dalam permainan antara saya dan sepupu saya. Bedanya, ketika "Sailor Moon-Sailor Moonan" tokoh-tokoh yang diperankan bisa dipilih secara suka rela dalam "Power Ranger-Power Rangeran" selalu saja diawali dengan ritual rebutan menjadi tokoh "Ranger Pink" antara saya dan sepupu saya. Mengapa Ranger Pink yang diperebutkan? Jawabannya sederhana sekali, dalam kostum Power Ranger hanya Ranger Pink yang kostumnya pakai rok. Ranger Kuning meskipun perempuan tapi kostumnya tidak pakai rok. Seringkali ritual rebutan peran itu memakan waktu lama dan akhirnya saya dan sepupu saya gantian peran meskipun kadang saya sering curang-curang juga hehe. Permainan ini pun mirip dengan permainan "Sailor Moon-Sailor Moonan" dimana kami akan pura-pura berperang melawan monster rekaan dengan berbagai senjata bohongan dan kendaraan-kendaraan canggih yang terdiri dari tumpukan bantal dan guling.


Dari kedua program favorit tersebut yang cukup sulit dimainkan adalah "Siluman Ular Putih". Bukan karena sulitnya bertransformasi menjadi ular namun saya dan sepupu saya tidak tau mau jadi tokoh yang mana ketika bermain "Siluman Ular Putih-Siluman Ular Putihan". Kesan yang hingga kini masih melekat di benak saya adalah ketika kala itu saya mengira bahwa Siluman Ular Putih itu sungguhan dan benar-benar hidup di belahan bumi lain yang jauh sekali. Saya bahkan pernah menulis surat kepada Siluman Ular Putih yang berkata bahwa dia harus berhati-hati karena ada rahib yang ingin menangkapnya. Tentu saja tulisan tersebut saya tulis dengan "huruf Cina ngawur" karya saya sendiri. Saya bahkan tidak mengerti saya menulis apa pokoknya hanya kumpulan garis hasil 100% mengarang indah dan total huruf rekaan semuanya. Saya pernah meminta Mama saya untuk mengirimkan surat itu dan sampai sekarang saya tidak pernah mendapat balasan (tentu saja, karena alamat yang saya tulis di amplop juga hanya kumpulan garis tidak beraturan). Saya juga masih ingat dulu ketika saya ingin menonton "Siluman Ular Putih" di televisi saya harus berebut dengan paman saya yang hobi nonton serial "Rambo" yang juga ditayangkan pada jam yang sama. Kalau sudah begitu saya selalu mengancam, "Nanti tak bilangin sama Siluman Ular Putih lho biar disihir". Ya sihir, kala itu saya sepertinya terpesona pada sihir sekaligus sulap yang dikuasai oleh Siluman Ular Putih. Selain itu saya juga terpesona pada tata rambut Siluman Ular Putih yang lucu sekali, saya sering mereka-reka rambut saya dengan puluhan jepit rambut kala itu agar bisa memiliki rambut seperti si Siluman.

Hingga kini sebenarnya saya rindu pada program-program tersebut. Jalan ceritanya imajinatif sekali memang jika dilihat dari sudut pandang saya yang sudah besar ini. Namun bagi saya yang kala itu baru seusia TK, tokoh-tokoh tersebut menginspirasi dan menjadi teman imajinatif saya yang membawa saya sesaat merasakan sensasi menjadi tokoh heroik dengan kekuatan super untuk menolong sesama.

No comments: