Tuesday, August 4, 2009

Senin kemarin untuk pertama kalinya di hidup saya, saya naik kereta api ekspress Jogja-Solo PP! Hehe jujur saja ini pertama kalinya saya naik kereta ekspress ini dan ini juga pengalaman saya naik kereta api lagi setelah sekian lama tidak pernah naik kereta lagi. Saya kegirangan setengah mati naik kereta, untungnya sepanjang jalan saya tidak nyanyi, "naik kereta api tut tut tuuttt".

Perjalanan Jogja-Solo ini bukan dalam keadaan urgent juga sih, hanya sekedar untuk bersenang-senang selama liburan (yang kepanjangan). Bersama pacar dari Jogja-Solo-Jogja naik kereta, tujuan kami adalah Pandawa Water World. Kami berdua suka sekali main air, sehingga Pandawa menjadi destinasi menyenangkan untuk bersenang-senang saat liburan. Acara ini agak error juga sih, harusnya rencana pergi rame-rame sama teman-teman tapi akhirnya malah jadi pergi berdua gara-gara teman-teman mendadak tidak bisa.

Kali ini saya ngga akan cerita soal serunya main air di Pandawa. Bukan karena apa-apa, tapi karena saya mau cerita soal kereta api yang baru pertama kali saya naiki kemarin. Kereta api sangat menyenangkan, kayanya cepat banget sampe ke tujuan. Tapi, keadaan di dalam gerbong kereta saat saya mau berangkat dan saya mau pulang ke Jogja hampir selalu sama, "penuh". Waktu berangkat dan pulang, kereta itu penuh dan saya sempat mencicipi berdiri di dalam kereta sebelum akhirnya mendapat tempat duduk. Pada saat berangkat menuju ke Solo, saya berdiri di dalam kereta. Tidak masalah sih karena memang penumpangnya penuh, namun yang membuat saya sedikit miris adalah penumpang-penumpang yang duduk di dalam kereta itu kebanyakan laki-laki dan mereka sehat tapi mereka tidak mempersilakan tempat duduk mereka bagi penumpang wanita yang tidak kebagian tempat duduk dan harus berdiri sepanjang jalan. Saya tidak menyalahkan sikap mereka, saya tidak merasa harus duduk hingga saya harus memarahi para penumpang tersebut, tapi saya hanya merasa miris. Harus seperti itukah sikap mereka?

Saya bilang pada pacar saya tentang hal ini. Pacar saya bilang, mungkin si laki-laki tidak mempersilakan tempat duduk karena mungkin dia jaga perasaan pacarnya. Ya, saya tau dan saya bisa memaklumi itu, tapi kalau wanita yang agak berumur berdiri kenapa mereka tidak mempersilakan tempat duduknya? Saya tau, kalau si laki-laki bawa pacar mungkin si pacar akan ngambek, atau tidak mungkin juga laki-laki menawari tempat duduk untuk wanita yang naik kereta bersama pacar atau suaminya. Tapi saya membicarakan soal wanita yang sudah berumur. Setega itukah mereka membiarkan mereka berdiri sepanjang perjalanan?

Kereta bergerak dari stasiun Tugu menuju stasiun Lempuyangan. Di stasiun Lempuyangan, kereta berhenti dan arus naik-turun penumpang terasa sekali di dalam gerbong. Sebuah kursi di ujung gerbong saya kosong, saya duduk di kursi itu sembari banyak penumpang lalu lalang naik dan turun. Kereta baru akan kembali berangkat ketika seorang ibu-ibu setengah baya naik ke gerbong dan mendapati kursi sudah penuh. Saya berdiri dan mempersilakan kursi itu dipakai oleh sang ibu. Bukan sok baik hati, tapi saya ingin tau seperti apa reaksi para laki-laki yang menurut saya egois tadi melihat tindakan saya. Saya berdiri di sebelah pacar saya dan ibu tersebut duduk di kursi saya. Tidak lama, seorang pasangan bapak-ibu setengah baya naik juga ke gerbong dan bapak-bapak usia sekitar awal 30 tahunan yang duduk di kursi yang tadinya saya tempati berdiri dan mempersilakan ibu itu untuk duduk di kursinya. Saya senang melihat hal itu, setidaknya masih ada yang terketuk pintu hatinya untuk sedikit berkorban bagi orang lain. Meskipun demikian, saya masih agak kecewa. Di sisi lain gerbong ini, saya melihat masih ada ibu-ibu yang berdiri sepanjang perjalanan sementara ada beberapa penumpang laki-laki yang tetap duduk di kursinya tanpa menawari ibu tersebut tempat duduk. Menurut saya, sungguh keterlaluan. Saya yakin setiap hal baik yang kita lakukan akan dibalas dengan hal baik juga, jadi ketika kita berbuat baik bagi orang lain saya yakin nanti kita akan dibalas dengan hal yang baik juga.

Agaknya indah kalau kita semua sama-sama belajar untuk terus berbuat baik bagi orang lain. Saya pun juga masih harus terus belajar untuk berbuat baik karena saya toh masih sangat banyak kekurangannya. Dan saya rasa berbuat baik pun bisa dilakukan lewat hal-hal kecil yang berguna bagi orang-orang di sekitar kita.


p.s.
*saya turut berduka atas kecelakaan yang menimpa KRL Express Pakuan Bogor-Jakarta dan kereta ekonomi di Bogor, semoga para korban tewas mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, korban selamat dan luka-luka segera sembuh.
*oleh-oleh dari Pandawa adalah saya dapat satu luka kecil di siku akibat pendaratan yang kurang sempurna saat bermain ombak-ombakan di Pandawa hehehe.

No comments: